Berpikir kritis tetep berbatas

Mungkin banyak diantara pendidik yang takut akan didikannya tidak bisa ini paham dengan apa yang ia ajarkan?
Misal, takut tidak bisa Matematika, B.Inggris dan lain-lain.
Dinegara maju bahkan pendidiknya tidak taku sama sekali dengan didikannya tidak bisa SAINS namun mereka lebih takut kalau didikannya itu tidak bisa belajar untuk mengantri untuk menyebrang, mereka beranggapa kalau ilmu SAINS diajarkan 3bulan mereka akan mudah mempelajarinya, tapi belajar untuk bersabar dalam mengantri itu perlu pembentukan yang harus dibiasakan sejak dini.

Tidak semua orang yang pintar itu cerdas, Orang cerdas pasti pintar.

Banyak pendidik diantara kita yang menguji didikannya dengan hafalan, Misal : “Anak-anak apakah kalian sudah hafal surat ……” atau pun “Nak ada PR tidak?”
Sangat jarang diantara kita yang bertanya, “ Perbuatan baik apa yang sudah kalian lakukan hari ini” atau pun “Rukun iman atau islam manakan yang sudah kalian lakukan hari ini”

Sekali lagi teori teori dan teori yang kita berikan…..
Mana pembuktiannya…mana prakteknya….

Misal :
Ayah : “Nak kenapa kamu belum shalat?”
Anak : “Ayah sendiri tidak Shalat, kenapa?”

Jangan sampai anak-anak kita mengucapkan kata-kata itu, kita menyuruh/menyeru anak untuk berbuat kebaikan namun diri kita sendiri….
Apakah kita sudah bisa menjadi teladan untuk didikan kita ? anak-anak kita?

Orang yang mandul bukanlah orang yang tidak memiliki anak namun orang yang mandul adalah orang yang banyak anak namun anak tersebut tidak mendatangkan manfaat untuk orang tuanya….

Semoga kita bukan termasuk didalamnya….Amin…

Jadikan diri lebih baik

Salam Kebaikan dari Sepercik Qalbu ku….

About Indon Wahyudin
Orang terkaya Muara Badak

Leave a comment